Hikmah  

Kisah Sahabat Dan Bahaya Hasud: Belajar dari Abdullah Bin Mas’ud

Photo Ilustrasi

MIMBAR DAKWAH PART VI

BAHAYA SIFAT HASUD, PENYAKIT HATI YANG MEMBINASAKAN

Oleh : Ustadz. Warja, Pimpinan : TPA-NUURUL IHSAN CIGOONG

Kalapanunggalupdate.com Dalam kehidupan sehari-hari, salah satu penyakit hati yang sering muncul tanpa disadari adalah sifat hasud atau iri hati terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Hasud bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga bisa mengikis amal kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kalian saling hasad, janganlah saling menipu, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi, dan janganlah sebagian kalian menjual di atas penjualan saudaranya. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
(HR. Muslim, No. 2564)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW memperingatkan bahwa sifat hasud dapat menghancurkan amalan:

“Hindarilah oleh kalian hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
(HR. Abu Dawud, No. 4903)

Kisah Sahabat: Abdullah bin Mas’ud dan Nasihat tentang Hasad

Diceritakan dari Abdullah bin Mas’ud RA, beliau berkata:
“Tidaklah seorang hamba berhasad kepada orang lain atas nikmat yang Allah berikan kepadanya, melainkan dia telah marah kepada ketentuan Allah.”

Hal ini menunjukkan bahwa hasud sejatinya adalah bentuk ketidakridhaan terhadap takdir Allah SWT. Padahal setiap rezeki, kedudukan, dan nikmat sudah ditentukan sesuai hikmah dan keadilan Allah.

Bahaya Sifat Hasud dalam Kehidupan

Sifat hasud membuat hati gelisah, tidak pernah tenang, dan selalu merasa kurang meski telah memiliki banyak nikmat. Lebih jauh lagi, hasud bisa merusak ukhuwah Islamiyah, memicu kebencian, bahkan memecah belah persaudaraan.

Para ulama menyebutkan bahwa cara terbaik untuk menghilangkan hasud adalah dengan ridha terhadap takdir Allah, banyak bersyukur, dan mendoakan kebaikan bagi orang lain. Dengan begitu, hati menjadi lapang dan hidup dipenuhi ketenangan.

Penutup

Sifat hasud adalah penyakit hati yang berbahaya. Rasulullah SAW dan para sahabat telah memberikan peringatan keras tentang dampaknya. Karena itu, setiap muslim harus senantiasa introspeksi diri, menjaga hati dari rasa iri, dan memperbanyak doa serta syukur atas nikmat Allah yang tak terhingga.

Reporter : WR