Hikmah  

Tradisi Empat Bulanan Dalam Islam: Sunnah, Doa, Dan Hikmahnya

Gambar Ilustrasi

Kalapanunggalupdate.com,- Dalam Islam, setiap fase kehidupan memiliki nilai spiritual yang mendalam. Salah satu momen penting adalah ketika janin berusia empat bulan (120 hari). Pada saat itu, berdasarkan hadits shahih, Allah ﷻ mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepada janin, sekaligus menetapkan takdirnya.

Di masyarakat Muslim Indonesia, momen ini diabadikan dalam bentuk tradisi acara empat bulanan, yang diisi dengan doa, bacaan Al-Qur’an, dan sedekah.

Dalil Hadits tentang Peniupan Ruh

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dikumpulkan dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nutfah. Kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu pula, lalu menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian diutus malaikat untuk meniupkan ruh padanya, serta diperintahkan menulis empat perkara: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan nasibnya, apakah celaka atau bahagia.”
(HR. Bukhari No. 3208, Muslim No. 2643)

Hadits ini menjadi dasar bahwa usia kehamilan 4 bulan adalah fase istimewa dalam pandangan Islam.

Amalan Sunnah pada Usia Kehamilan Empat Bulan

Beberapa amalan yang baik dilakukan adalah:

  1. Membaca Al-Qur’an – khususnya surah Maryam, Yusuf, dan Luqman.

  2. Berdoa untuk keselamatan ibu dan janin.

  3. Bersedekah – terutama kepada yatim dan fakir miskin.

  4. Memperbanyak dzikir dan istighfar.

Doa untuk Janin dan Ibu Hamil

Beberapa doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an maupun hadits bisa diamalkan pada acara empat bulanan, di antaranya:

  1. Doa agar anak menjadi keturunan yang baik

    رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

    “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
    (QS. Al-Furqan: 74)

  2. Doa agar anak dan keturunan dijaga dari godaan setan

    أَعُوذُ بِكَ لَهُ وَذُرِّيَّتِهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

    “Aku mohon perlindungan kepada-Mu untuknya dan juga keturunannya dari godaan setan yang terkutuk.”
    (QS. Ali Imran: 36 – doa istri Imran untuk Maryam).

  3. Doa keselamatan ibu dan janin

    اللَّهُمَّ احْفَظْ هَذَا الْجَنِيَّ فِي بَطْنِ أُمِّهِ، وَأَخْرِجْهُ سَالِمًا مُعَافًى، وَاجْعَلْهُ مِنَ الصَّالِحِينَ وَمِنْ حَفَظَةِ كِتَابِكَ الْكَرِيمِ

    “Ya Allah, jagalah janin ini di dalam perut ibunya, keluarkanlah ia dengan selamat dan sehat, dan jadikanlah ia termasuk anak yang shalih serta penjaga Kitab-Mu yang mulia.”

  4. Doa untuk kekuatan ibu hamil

    اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَمْلَهَا سَهْلًا، وَوِلادَتَهَا سَهْلَةً، وَاحْفَظْهَا وَوَلَدَهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ

    “Ya Allah, jadikanlah kehamilannya mudah, persalinannya mudah, serta jagalah dia dan anaknya dari segala keburukan.”

Pandangan Ulama dan Hikmah

Para ulama sepakat bahwa doa pada usia empat bulan adalah ibadah yang dianjurkan. Imam Nawawi menegaskan dalam Syarh Shahih Muslim bahwa doa untuk janin dan anak merupakan amalan yang baik. Sedangkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa tradisi empat bulanan boleh dilakukan, selama berisi doa, bacaan Qur’an, dan sedekah.

Hikmahnya adalah melatih orang tua agar sejak dini memiliki kesadaran spiritual dalam mendidik anak, serta meneguhkan keyakinan bahwa setiap kehidupan adalah amanah Allah.

Kesimpulan

Tradisi empat bulanan dalam kehamilan memiliki dasar kuat dari hadits Nabi ﷺ tentang peniupan ruh. Dengan doa, bacaan Qur’an, sedekah, dan dzikir, tradisi ini menjadi sarana memperkuat ikatan spiritual orang tua dengan janin, sekaligus mempertebal rasa syukur kepada Allah.

Doa-doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan sunnah dapat diamalkan agar anak kelak tumbuh menjadi pribadi yang sehat, shalih, dan bermanfaat bagi umat.

Reporter : WR