Hikmah  

Bangun Dari Lelap Tidur: Rahasia Keutamaan Shalat Shubuh Berjamaah

Suasana Jamaah Sedang Menunggu Waktu Sholat

Kalapanunggalupdate.com – Waktu Shubuh adalah momen yang penuh keberkahan, namun juga menjadi ujian besar bagi umat Islam. Rasa malas dan lelapnya tidur kerap menjadi penghalang untuk segera bangkit menunaikan shalat Shubuh. Padahal, di balik perjuangan melawan kantuk itu tersimpan keutamaan yang sangat agung. ( 11/9/2025 )

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
“Barang siapa yang menunaikan shalat Shubuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian karena jaminan-Nya sedikit pun.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa setan akan mengikat tiga ikatan di tengkuk orang yang tidur. Setiap ikatan membisikkan, “Malam masih panjang, tidurlah.” Namun, apabila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, satu ikatan terlepas. Jika ia berwudhu, ikatan kedua terlepas. Dan bila ia menunaikan shalat, ikatan terakhir pun terlepas. Maka paginya ia akan bersemangat dan hatinya lapang, sebaliknya jika tidak, paginya penuh rasa malas dan jiwa yang sempit. (HR. Bukhari-Muslim).

Keutamaan Shalat Shubuh Berjamaah

Rasulullah ﷺ juga menegaskan keutamaan besar bagi mereka yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Beliau bersabda:
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Isya secara berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan shalat setengah malam. Dan barang siapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan shalat sepanjang malam.” (HR. Muslim).

Keutamaan ini menunjukkan betapa besar pahala yang Allah SWT siapkan bagi orang yang mau melawan rasa kantuknya demi menunaikan shalat Shubuh bersama jamaah.

Riwayat Sahabat

Sayyidina Umar bin Khattab RA dikenal tegas dalam menjaga shalat Shubuh. Beliau pernah berkeliling ke rumah-rumah sahabat untuk memastikan mereka bangun Shubuh. Bahkan beliau berkata,
“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menjaga shalat, maka ia telah menjaga agamanya. Barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan agamanya.”

Doa Sahabat untuk Istiqomah Shubuh

Para sahabat Nabi senantiasa memohon kepada Allah agar diberi kekuatan menjaga shalat, terutama shalat Shubuh. Doa yang sering diamalkan adalah:

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ


Allahumma a‘inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika.
“Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadah kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i).

Doa ini menjadi pegangan sahabat agar hati selalu terjaga, tubuh dimudahkan bangun dari tidur, dan jiwa istiqomah dalam menunaikan shalat tepat waktu.

Peringatan Siksaan

Orang yang sengaja meninggalkan shalat Shubuh, terutama karena rasa malas dan kelalaian, akan mendapat ancaman berat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan Shubuh. Seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahkan dalam riwayat lain disebutkan, orang yang meninggalkan shalat Shubuh akan disempitkan rezekinya pada hari itu, dan kelak di akhirat mendapat balasan siksa yang pedih.

Penutup

Shubuh bukan sekadar kewajiban, melainkan momentum kemenangan melawan hawa nafsu. Dibalik rasa malas dan lelapnya tidur, tersimpan ladang pahala, jaminan perlindungan dari Allah SWT, dan pahala shalat semalam penuh bagi mereka yang berjamaah. Dengan doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ dan diamalkan para sahabat, semoga kita dimudahkan untuk istiqomah menjaga shalat Shubuh, sehingga memperoleh keberkahan di dunia serta keselamatan di akhirat.

Reporter : WR