Hikmah  

Dunia, Harta, Anak, Dan Keluarga Adalah Cobaan

Kalapanunggalupdate ( 17 Agustus 2025 )- Kehidupan dunia dengan segala perhiasannya sering kali menjadi dambaan manusia. Harta melimpah, anak yang banyak, serta keluarga yang harmonis adalah nikmat dari Allah Ta’ala. Namun, dalam pandangan Islam, semua itu bukan sekadar kenikmatan, melainkan juga ujian (fitnah) yang menentukan kualitas iman seseorang.

Allah Ta’ala menegaskan bahwa manusia hidup di dunia tidak terlepas dari cobaan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya harta-hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
(QS. At-Taghābun: 15)

Ayat ini menegaskan bahwa harta dan anak bukan tujuan akhir dari kehidupan, melainkan sarana untuk menguji sejauh mana manusia tetap taat dan bersyukur kepada Allah.

Demikian pula dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
(QS. Āli ‘Imrān: 14)

Ayat ini menunjukkan bahwa dunia dengan segala keindahannya hanyalah perhiasan sementara yang tidak boleh melalaikan manusia dari akhirat.

🕌 Hadits Tentang Cobaan Dunia

Rasulullah ﷺ juga memperingatkan bahwa harta dan keluarga bisa menjadi fitnah (cobaan) bagi seorang mukmin. Beliau bersabda:

“Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah (ujian). Dan fitnah bagi umatku adalah harta.”
(HR. At-Tirmidzi, no. 2336; Ahmad, no. 11396 – shahih)

Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya di antara istri-istri kalian, anak-anak kalian, ada yang menjadi musuh bagi kalian. Maka berhati-hatilah kalian dari mereka.”
(QS. At-Taghābun: 14, dan diriwayatkan dalam tafsir Ibnu Katsir)

📖 Penjelasan Ulama

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa harta, anak, dan keluarga bisa menjadi penyebab kelalaian dari mengingat Allah. Namun, jika digunakan di jalan yang benar, maka ia akan menjadi sarana kebaikan dan pahala besar.

✨ Kesimpulan

Kehidupan dunia, harta, anak, dan keluarga adalah amanah sekaligus ujian dari Allah. Muslim yang sejati harus bijak dalam mengelola nikmat ini, sehingga tidak menjadikannya sebagai penghalang untuk beribadah dan mengingat Allah.

Sebagaimana Allah menegaskan:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”
(QS. Al-Munāfiqūn: 9)

Dengan demikian, seorang mukmin dituntut untuk menjadikan harta, anak, dan keluarga sebagai sarana kebaikan, bukan sebagai penghalang menuju ridha Allah.

📌 Referensi:

  1. Al-Qur’anul Karim: QS. At-Taghābun: 14–15, QS. Āli ‘Imrān: 14, QS. Al-Munāfiqūn: 9.
  2. Tafsir Ibnu Katsir, Juz 8.
  3. Hadits Riwayat At-Tirmidzi no. 2336; Musnad Ahmad no. 11396.
  4. Tafsir As-Sa’di, QS. At-Taghābun.

 

Admin