Kalapanunggalupdate– ( 16 Agustus 2025 ) Shalat Sunnah Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Shalat ini dikenal juga dengan sebutan “shalat al-awwabin” (shalat orang-orang yang taat). Waktu pelaksanaannya dimulai sejak matahari terbit setinggi tombak, kira-kira pukul 07.00 pagi, hingga menjelang waktu Zhuhur.
Keutamaan shalat Dhuha sangat besar, di antaranya sebagai bentuk sedekah bagi seluruh persendian manusia. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pada setiap persendian salah seorang di antara kalian terdapat sedekahnya. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah. Dan itu semua dapat diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.”
(HR. Muslim no. 720)
Selain itu, shalat Dhuha juga menjadi sebab datangnya rezeki dan dicukupkan segala kebutuhan hamba oleh Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Allah berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat shalat di awal siangmu, maka Aku akan mencukupimu di akhir harimu.”
(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud)
🕌 Cara Melaksanakan Shalat Dhuha
- Niat shalat sunnah Dhuha.
- Dilaksanakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dengan salam setiap dua rakaat.
- Bacaan surat setelah Al-Fatihah dianjurkan surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, atau surat lain sesuai kemampuan.
- Disempurnakan dengan doa setelah shalat, salah satunya doa Dhuha yang diajarkan para ulama.
📝 Niat Shalat Dhuha
أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Ushallii sunnatad-dhuhaa rak‘ataini lillaahi ta‘aalaa)
Artinya: “Aku niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta‘ala.”
📌 Kesimpulan:
Shalat sunnah Dhuha adalah amalan ringan namun penuh keberkahan. Ia bukan hanya menjadi pengganti sedekah, namun juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, membuka pintu rezeki, serta menjaga keberkahan hidup seorang Muslim.
ADMIN