Mimbar Dakwah Part V
Keutamaan Sholat Dhuha: Cahaya Rezeki dan Jalan Ampunan
Kalapanunggalupdate, – ( 22 Agustus 2025 ), Sholat Dhuha merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Ibadah ringan ini memiliki keutamaan besar, mulai dari menjadi sedekah bagi seluruh persendian tubuh, hingga menjadi jalan terbukanya pintu rezeki bagi yang melaksanakannya.
Waktu pelaksanaan sholat dhuha dimulai setelah matahari naik setinggi tombak (sekitar pukul 07.00 pagi) hingga menjelang waktu Zuhur.
🕌 Jumlah Rakaat Sholat Dhuha
Menurut para ulama, sholat dhuha dapat dilakukan dengan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, dengan salam setiap 2 rakaat. Rasulullah SAW sendiri sering mengerjakannya 4 rakaat, dan terkadang menambah sesuai kehendak Allah SWT.
🕋 Niat Sholat Dhuha
Berikut lafadz niat sholat dhuha:
اُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatadh–duhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta‘ala.”
📖 Dalil dan Hadits
Beberapa hadits shahih menyebutkan keutamaannya:
-
Sebagai sedekah untuk seluruh tubuh
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap persendian salah seorang dari kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi hari. Menyelesaikannya cukup dengan dua rakaat sholat dhuha.”
(HR. Muslim, no. 720) -
Dicukupi rezekinya sepanjang hari
“Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) empat rakaat pada permulaan siangmu, niscaya Aku akan mencukupi kebutuhanmu pada sisa harimu.”
(HR. Tirmidzi, no. 475 – hasan shahih) -
Sholatnya orang-orang taat (awwaabin)
“Tidaklah menjaga shalat dhuha kecuali orang yang kembali (bertaubat) kepada Allah, dan ia adalah shalatnya orang-orang yang taat.”
(HR. Hakim dan Thabrani)
📌 Tata Cara Sholat Dhuha
-
Berniat sholat sunnah dhuha.
-
Melaksanakan sholat 2 rakaat, salam, dan dapat dilanjutkan hingga 12 rakaat.
-
Bacaan setelah Al-Fatihah dianjurkan membaca surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, atau surat lainnya.
-
Menutup dengan doa, memohon kelapangan rezeki dan ampunan Allah SWT.
🌟 Kisah Rasulullah SAW
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin, Aisyah r.a, beliau berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah shalat dhuha sebanyak empat rakaat, dan beliau menambah sesuai dengan yang Allah kehendaki.”
(HR. Muslim, no. 719)
Dalam riwayat lain, Nabi SAW menjelaskan bahwa sholat dhuha menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat persendian tubuh yang Allah berikan.
✨ Penutup
Sholat dhuha adalah amalan ringan yang mampu membuka pintu keberkahan, menolak kesempitan rezeki, serta menjadi tanda syukur seorang hamba. Mari kita biasakan melaksanakannya setiap pagi, agar hidup kita senantiasa dipenuhi cahaya hidayah Allah SWT.
🖊️ Mimbar Dakwah Part V
Disusun oleh:
Ust. Warja
Pembimbing TPQ Nuurul Ihsan Cigoong