Kalapanunggalupdate.-( 17 Agustus 2025 ) Keesokan harinya, Abdullah bin Mas’ud, sahabat yang tubuhnya kecil namun hafalan Qur’annya besar, datang menghadap Rasulullah dengan wajah yang teduh namun lesu.
Ibnu Mas’ud:
“Wahai Rasulullah… tubuh ini semakin renta, kaki tak sekuat dahulu, dan tangan tak lagi mampu mengangkat beban sebagaimana saat aku muda dulu.”
Rasulullah menatap beliau dengan penuh kasih, lalu bersabda dengan lembut:
“Wahai Ibnu Mas’ud… maukah kau kuajarkan satu surat? Surat itu, jika kau membacanya setiap malam, maka kemiskinan tidak akan mendekatimu selamanya.”
Ibnu Mas’ud menunduk dengan penuh hormat, lalu berkata,
“Demi Allah dan demi engkau, ya Rasulullah… ajarkanlah aku.”
Rasulullah
pun membacakan Surat Al-Waqi’ah dengan suara yang tenang dan dalam.
Ayat demi ayat turun menyentuh hati Ibnu Mas’ud.
Saat sampai pada bagian:
> “Fa-ammā in kāna minal-muqarrabīn…”
“Maka jika ia termasuk golongan yang didekatkan (kepada Allah)…”
Air mata pun menetes dari pelupuk mata Ibnu Mas’ud.
la menggenggam dadanya.
Ibnu Mas’ud:
“Surat ini… bukan hanya menjauhkan kemiskinan, tapi mendekatkan hati pada Allah…”
Rasulullah pun bersabda:
> “Ajarkanlah surat ini kepada keluargamu. Dan bacalah ia setiap malam.” (HR. Baihaqi dan Ibnu Asakir)
Ketika Hati Lebih Kaya daripada Dunia
Malam harinya, Harits duduk di bawah cahaya rembulan, membuka mushafnya yang mulai usang, dan membaca surat itu perlahan:
> “Iżā waqa’ati al-wāqi’ah…” “Apabila terjadi hari kiamat…”
Harits berhenti sejenak. Lalu tersenyum.
“Wahai surat yang agung… engkau bukan hanya penenang hati, tapi juga jaminan dari Yang Maha Kaya.”
Dari kejauhan, Utsman memperhatikan. la tak berkata apa-apa, hanya tersenyum… Karena tahu, sahabatnya kini punya pegangan yang jauh lebih kuat daripada emas: yakinnya pada Allah.
penjelasan & riwayat kitab
Surat Al-Waqi’ah bukan hanya untuk memperluas rezeki dunia, tapi juga memperluas ketenangan hati dan keteguhan iman. Bacalah ia… dan rasakan bagaimana Allah cukupkan segalanya, bahkan saat dunia terasa sempit.
Walaupun sebagian ulama melemahkan sanad haditsnya, banyak ulama seperti Imam Nawawi, Imam Ghazali, hingga ulama-ulama pesantren Nusantara tetap menganjurkan amalan membaca Surat Al-Waqi’ah, karena masuk dalam kategori:
> Fadā’ilul A’mal (amalan yang dianjurkan meskipun sanadnya tidak super kuat), selama tidak bertentangan dengan syariat.
Kitab Syu’abul Iman karya Imam Al-Baihaqi
Diriwayatkan dalam bab Fadha’ilul Qur’an (Keutamaan Al-Qur’an)
Menyebut sabda Rasulullah:
> “Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya.”
Tafsir al-Durr al-Mantsur karya Imam Jalaluddin
> “Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya.”
Tafsir al-Durr al-Mantsur karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi
Kitab Musnad Ibnu Asakir (sejarah & biografi sahabat)
Di sinilah disebut kisah bahwa Ibnu Mas’ud mengadu kepada Nabi Saw dan Nabi membacakan Surat Al-Waqi’ah sebagai jawaban atas kekhawatiran soal Rizki…
ADMIN