Kalapanunggalupdate.com, – ( 1/10/2025 ). Penyakit usus buntu (apendisitis) masih menjadi salah satu kasus darurat medis yang banyak dijumpai di rumah sakit. Meski terlihat sepele, nyeri perut yang diabaikan bisa berujung fatal apabila terlambat ditangani.
Menurut keterangan medis, gejala usus buntu umumnya diawali dengan nyeri di sekitar pusar atau ulu hati, yang kemudian berpindah ke perut kanan bawah. Rasa sakit akan semakin tajam saat penderita batuk, berjalan, atau ditekan. Selain itu, keluhan lain seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, perut kembung, hingga demam ringan juga sering menyertai.
“Jika nyeri perut berpindah ke kanan bawah dan tidak kunjung hilang, apalagi disertai demam dan gangguan pencernaan, itu patut dicurigai usus buntu. Jangan ditunda untuk memeriksakan diri ke IGD,” jelas dr. M. Afief Perwira Setia, Sp.B, Spesialis Bedah, ketika dikonfirmasi redaksi.
Sebab dan Faktor Risiko
Penyebab utama usus buntu biasanya karena adanya penyumbatan pada saluran usus buntu oleh tinja keras (fekalit), pembengkakan jaringan limfoid, atau infeksi bakteri. Faktor lain seperti infeksi cacing, trauma perut, hingga pola makan rendah serat juga dapat memicu terjadinya radang usus buntu.
Akibat Jika Terlambat Ditangani
Apabila tidak segera diatasi, usus buntu dapat pecah dan menimbulkan komplikasi berbahaya. Kondisi ini bisa menyebabkan:
-
Peritonitis, yakni peradangan selaput perut,
-
Abses atau penumpukan nanah di rongga perut,
-
Hingga sepsis, infeksi berat yang bisa mengancam nyawa.
“Begitu usus buntu pecah, risiko komplikasi meningkat drastis dan pasien membutuhkan tindakan operasi darurat. Karena itu, deteksi dini sangat penting,” tambah dr. Reeny Purnamasari, Sp.B, dokter bedah lainnya.
Langkah yang Harus Dilakukan
Pakar kesehatan menegaskan, bila masyarakat mengalami nyeri perut yang mencurigakan, sebaiknya tidak menunda periksa ke rumah sakit. Pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT-scan bisa membantu memastikan diagnosis.
Penanganan utama usus buntu adalah melalui operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi), baik dengan metode bedah terbuka maupun laparoskopi. Pasien juga akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi lanjutan.
Pesan Redaksi
Usus buntu merupakan darurat medis yang tidak bisa diabaikan. Dengan mengenali gejalanya sejak dini, masyarakat dapat mencegah risiko komplikasi serius. Jika mengalami keluhan serupa, segera hubungi dokter atau layanan gawat darurat terdekat.
Referensi: Alodokter, HelloSehat, Cleveland Clinic. ( WR )