Kalapanunggalupdate.com,– Perubahan cuaca yang terjadi secara ekstrem, dari panas terik ke hujan deras hingga dingin mendadak, kini menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Kondisi tersebut terbukti memicu lonjakan kasus flu, batuk, dan meriang di berbagai wilayah. ( 21/9/2025 ).
Menurut para ahli kesehatan, perubahan suhu dan kelembapan udara yang tidak menentu membuat daya tahan tubuh mudah menurun. Hal ini menjadi pintu masuk bagi virus maupun bakteri penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
dr. Putu Ayu Diah, Sp.P (Dokter Spesialis Paru) mengungkapkan, “Dalam beberapa minggu terakhir, kami banyak menerima pasien dengan keluhan sesak, batuk, hingga kambuhnya asma. Cuaca panas bercampur udara lembap memicu iritasi saluran pernapasan dan memperburuk kondisi pasien rentan.”
Hal senada disampaikan oleh dr. Isra Firmansyah, Sp.A (Dokter Spesialis Anak), yang menyebut adanya peningkatan pasien balita dan bayi dengan gejala ISPA di poli anak.
“Gejala awal seperti pilek, batuk berdahak, demam hingga meriang jangan dianggap remeh. Bila dibiarkan, bisa berkembang menjadi pneumonia,” jelasnya.
Masyarakat diminta lebih waspada, terutama anak-anak, lansia, serta mereka yang memiliki penyakit kronis. Para dokter menyarankan menjaga pola makan sehat, cukup tidur, banyak minum air putih, serta menggunakan masker dan pakaian yang sesuai kondisi cuaca.
Jika gejala flu, batuk, atau meriang tidak kunjung membaik dalam tiga hari, atau disertai demam tinggi dan sesak napas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
👉 Untuk Berobat Silahkan Klik Link Ini : Klik di sini
( WR )