Kalapanunggalupdate.com – Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kasus tertinggi pada perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022, tercatat lebih dari 70 ribu kasus baru kanker payudara di Indonesia, dengan angka kematian yang cukup tinggi akibat keterlambatan deteksi. ( 2 Agustus 2025 ).
Gejala Kanker Payudara
Kanker payudara dapat dikenali melalui beberapa tanda dan gejala yang kerap diabaikan, di antaranya:
-
Muncul benjolan di area payudara atau ketiak.
-
Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
-
Puting susu tertarik ke dalam (retraksi puting).
-
Keluar cairan tidak normal dari puting, termasuk bercampur darah.
-
Kulit payudara tampak kemerahan, menebal, atau tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange).
-
Nyeri atau rasa tidak nyaman yang menetap pada payudara.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi dr. Wulan Pratiwi, Sp.B(K)Onk menjelaskan,
“Gejala kanker payudara seringkali muncul tanpa rasa sakit pada awalnya, sehingga banyak pasien yang terlambat menyadarinya. Oleh karena itu, penting bagi setiap perempuan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan.”
Pencegahan Kanker Payudara
Pencegahan dapat dilakukan dengan pola hidup sehat, antara lain:
-
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) minimal sebulan sekali.
-
Menjalani pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan makanan berserat.
-
Menghindari rokok dan alkohol.
-
Menjaga berat badan ideal serta rutin berolahraga.
-
Mengurangi konsumsi makanan berlemak jenuh dan olahan.
-
Melakukan pemeriksaan medis rutin (Skrining Mamografi) terutama bagi perempuan usia di atas 40 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
Pengobatan Kanker Payudara
Pengobatan kanker payudara saat ini dapat dilakukan dengan berbagai metode sesuai stadium dan kondisi pasien, di antaranya:
-
Pembedahan (operasi): pengangkatan tumor atau seluruh jaringan payudara (mastektomi).
-
Radioterapi: terapi sinar untuk membunuh sel kanker.
-
Kemoterapi: pemberian obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
-
Terapi hormon: digunakan pada kanker yang peka terhadap hormon estrogen/progesteron.
-
Targeted therapy & immunotherapy: terapi modern yang lebih spesifik menyerang sel kanker dengan efek samping minimal.
Menurut dr. Andi Rahman, Sp.Onk.Rad, Dokter Spesialis Onkologi Radiasi RS Kanker Dharmais Jakarta,
“Harapan kesembuhan pasien kanker payudara akan semakin tinggi bila terdeteksi sejak dini. Pada stadium awal, angka harapan hidup bisa mencapai lebih dari 90%. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama.”
Kesimpulan
Kanker payudara bisa dicegah dan diobati bila perempuan lebih peduli terhadap kesehatan dirinya. Pemeriksaan rutin, gaya hidup sehat, serta deteksi dini menjadi langkah utama dalam menekan angka kematian akibat penyakit ini.
📌 Referensi:
-
Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022
-
Kementerian Kesehatan RI – Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Payudara
Perhatian : Ini Hanya Sekedar Edukasi Artikel Tips Kesehatan, Adapun Hal Diluar Ini Kami Sarankan Untuk Konsultasi Langsung Ke Dokter Spesialis / Rs/ Puskesmas Setempat.
Editor : WARJA