Kalapanunggal– Kesehatan adalah nikmat yang sering kali baru terasa berharganya ketika sakit datang. Dalam Islam, Rasulullah ﷺ memberikan pesan yang menguatkan dan penuh optimisme bagi setiap orang yang diuji penyakit. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit melainkan Dia menurunkan pula obatnya, yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya, kecuali satu penyakit, yaitu kematian.” (HR. Bukhari no. 5678, Muslim no. 2214)
Hadits ini menegaskan bahwa tidak ada penyakit yang mustahil diobati, selama manusia mau berusaha dan mencari ilmunya. Namun, kematian adalah satu-satunya takdir yang tak bisa dihindari.
💉 Ilmu Kedokteran Membenarkan
Dalam dunia medis modern, prinsip ini sejalan dengan pendekatan evidence-based medicine. Setiap penyakit diyakini memiliki mekanisme biologis yang dapat diteliti untuk menemukan terapi yang efektif. Sejarah membuktikan, banyak penyakit mematikan di masa lalu, seperti tuberkulosis dan influenza, kini bisa diobati atau dicegah berkat penemuan vaksin dan antibiotik.
Meski demikian, para ahli mengakui belum semua penyakit memiliki obat yang benar-benar menyembuhkan. Penyakit kronis seperti kanker stadium lanjut atau gangguan degeneratif masih menjadi tantangan riset. Namun, perkembangan terapi modern dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
🕌 Islam Dorong Ikhtiar dan Tawakal
Rasulullah ﷺ dalam hadits lain bersabda:
“Berobatlah kalian, karena Allah tidak menciptakan penyakit melainkan Dia juga menciptakan obatnya.” (HR. Abu Dawud no. 3855, At-Tirmidzi no. 2038)
Dr. Ahmad Fadhil, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, menyebut bahwa pesan ini tidak hanya relevan secara spiritual, tetapi juga menjadi motivasi bagi para peneliti dan tenaga medis. “Hadits ini mengajarkan optimisme ilmiah. Kita diperintahkan berikhtiar, menjaga pola hidup sehat, dan tidak menyerah dalam mencari pengobatan,” ujarnya.
📝 Kesimpulan
Ajaran Islam dan kedokteran sama-sama mengajarkan bahwa setiap penyakit memiliki potensi obatnya. Yang membedakan hanyalah pengetahuan manusia yang kadang belum sampai pada penemuan tersebut. Satu hal pasti: kematian tidak dapat dihindari, namun sebelum itu tiba, setiap insan diperintahkan untuk menjaga kesehatan dan berikhtiar mencari kesembuhan.
