Jangan Remehkan Diabetes, Kenali Cara Pencegahan Dan Pengobatan Sejak Dini

Photo Ilustrasi Penanganan Pasien di RS

Kalapanunggalupdate.com Penyakit gula atau diabetes mellitus masih menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah penderita diabetes terus meningkat setiap tahunnya. Namun kabar baiknya, penyakit ini dapat dicegah, dikendalikan, bahkan tetap memungkinkan penderitanya hidup sehat dan produktif jika ditangani dengan tepat. ( 2 September 2025 ).

Menurut Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, pakar endokrinologi sekaligus Kepala Diabetes Connection Care Eka Hospital, kunci utama ada pada perubahan gaya hidup. “Menjaga berat badan ideal, mengatur pola makan, berolahraga teratur, serta rutin memeriksa kadar gula darah adalah langkah pencegahan paling efektif. Bahkan menurunkan berat badan 5–7 persen dalam enam bulan saja dapat menekan risiko diabetes secara signifikan,” ungkapnya.

Pencegahan Sejak Dini

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi gula, karbohidrat sederhana, dan makanan olahan. Sebaliknya, masyarakat dianjurkan lebih banyak mengonsumsi karbohidrat kompleks, sayur, buah rendah gula, serta rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu. Selain itu, tidur cukup dan mengelola stres juga berperan besar dalam menjaga kestabilan kadar gula darah.

Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD, konsultan endokrin-metabolik-diabetes dari RS Universitas Indonesia menambahkan, “Pemeriksaan kadar gula darah secara rutin penting terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti obesitas, usia di atas 45 tahun, atau memiliki riwayat keluarga diabetes.”

Pengobatan dan Manajemen

Bagi pasien yang sudah terdiagnosis diabetes, pengobatan tidak bisa hanya bergantung pada obat. Penerapan pola hidup sehat tetap menjadi fondasi utama. Namun, jika diperlukan, dokter biasanya meresepkan obat seperti Metformin sebagai terapi lini pertama. Pada kondisi tertentu, pengobatan dapat ditingkatkan dengan kombinasi obat lain atau insulin.

Pemantauan mandiri juga menjadi bagian penting. Pasien dianjurkan rutin mengecek kadar gula darah puasa, sebelum dan sesudah makan, serta sebelum tidur untuk memastikan kadar gula tetap terkendali.

Tindakan Saat Terjadi Komplikasi

Salah satu komplikasi paling sering dialami penderita diabetes adalah luka yang sulit sembuh. Dalam kondisi ini, pasien harus melakukan perawatan khusus, seperti membersihkan luka setiap hari, menutup dengan perban steril, menghindari tekanan pada area luka, serta memperhatikan tanda-tanda infeksi. Bila muncul bengkak atau nanah, segera konsultasikan ke dokter.

Menurut Prof. Sidartawan, perawatan luka pada pasien diabetes memerlukan pendekatan multidisiplin, termasuk terapi nutrisi dengan asupan vitamin C dan zinc untuk mempercepat penyembuhan.

Hidup Produktif Meski dengan Diabetes

Meski diabetes tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, para ahli menegaskan bahwa penyakit ini dapat dikendalikan. Dengan pola hidup sehat, pengobatan yang tepat, serta dukungan keluarga, pasien tetap bisa menjalani hidup produktif dan berkualitas.

“Diabetes bukan akhir dari segalanya. Edukasi, kedisiplinan, dan kesadaran diri adalah kunci agar pasien bisa tetap hidup nyaman dan panjang umur,” tegas Prof. Pradana.

Referensi:

  • Pedoman Pengelolaan & Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Indonesia (PERKENI 2021)

  • Eka Hospital – Diabetes Connection Care (Prof. Sidartawan Soegondo)

  • RS Universitas Indonesia – Edukasi Diabetes (Prof. Pradana Soewondo)

  • RS Pondok Indah – Manajemen Diabetes Mandiri

Reporter : WR