Kalapanunggalupdate – ( 23 Agustus 2025 ), Fenomena anak-anak usia PAUD/SD/SMP yang kecanduan Handphone semakin meresahkan orang tua. Sebuah ilustrasi memperlihatkan seorang siswa tengah asyik memainkan telepon genggam, sementara ibunya tampak menegur dengan wajah marah. Gambaran ini merepresentasikan kondisi nyata pergaulan remaja saat ini, di mana teknologi sering kali lebih menarik perhatian dibandingkan nasihat orang tua.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo, 2023), lebih dari 98 persen anak usia sekolah di Indonesia sudah menggunakan gawai, sebagian besar untuk bermain gim dan berselancar di media sosial. Namun, penggunaan berlebihan tanpa pengawasan berdampak pada turunnya konsentrasi belajar, kurangnya interaksi sosial, hingga renggangnya komunikasi dalam keluarga.
Psikolog Pendidikan, Dra. Nurhayati, M.Psi., menjelaskan bahwa remaja SMP berada pada masa rentan pengaruh lingkungan.
“Jika kecanduan gawai tidak dikendalikan, bukan hanya prestasi akademik yang terganggu, tetapi juga perkembangan emosional dan spiritual anak. Orang tua harus tegas sekaligus bijak dalam mengatur waktu anak menggunakan handphone,” ungkapnya, Jumat (23/8/2025).

Dari sisi keagamaan, Islam menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim ayat 6:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…”
Rasulullah SAW juga bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya…” (HR. Bukhari-Muslim).
Ustadz Warja Pengasuh TPQ Nuurul Ihsan Cigoong, turut menegaskan bahwa teknologi harus diarahkan pada hal-hal positif.
“Islam mengajarkan keseimbangan. Anak boleh menggunakan teknologi untuk belajar, tetapi jangan sampai lalai dari ibadah, akhlak, dan adab terhadap orang tua. Jika anak lebih sibuk dengan gawai daripada mendengar nasihat, itu tanda lalai yang harus segera diperbaiki,” ujarnya.
Fenomena ini menjadi peringatan bagi orang tua, guru, dan masyarakat agar lebih aktif mendampingi anak dalam menggunakan teknologi. Bukan melarang gawai, melainkan mengarahkannya agar bermanfaat bagi masa depan sekaligus selamat dunia dan akhirat.
📰 Reporter: Tim Redaksi Kalapanunggal Update
📅 Tanggal Rilis: Sabtu, 23 Agustus 2025
🌐 Sumber Referensi: Kominfo RI, Dra. Nurhayati (Psikolog Pendidikan), Ustadz Warja (TPQ Nuurul Ihsan Cigoong).