Kalapanunggalupdate.com, – ( 4/10/2025 ). Harapan warga untuk mendapatkan bantuan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) dari desa ternyata tak selalu sesuai dengan kenyataan. Seperti yang dialami salah seorang warga di Kampung Pasir Oa RT 06 RW 02, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang akhirnya terpaksa melakukan rehab rumah secara swadaya karena bantuan yang dinanti tak kunjung datang.

Rumah berusia puluhan tahun itu sudah lama mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap yang bocor parah. Kondisi tersebut sangat membahayakan penghuninya, terlebih saat musim hujan tiba. Meski berharap ada sentuhan program pemerintah melalui RUTILAHU, pemilik rumah akhirnya mengambil langkah berani untuk memperbaikinya sendiri dengan biaya seadanya.
Terlihat di lokasi, proses rehab rumah dilakukan dengan penuh kesederhanaan. Sang pemilik, dibantu beberapa kerabat, bekerja keras membongkar genting lama dan menggantinya dengan yang baru. Semuanya dikerjakan manual tanpa alat memadai, hanya demi kenyamanan keluarga di rumah mereka sendiri.
Warga sekitar menyayangkan lambatnya realisasi program RUTILAHU di wilayah tersebut. Padahal, banyak rumah yang membutuhkan sentuhan segera agar penghuninya bisa tinggal dengan aman dan layak.
“Kalau menunggu bantuan terus, rumah ini bisa roboh duluan. Makanya kami perbaiki semampunya,” ungkap pemilik rumah dengan nada pasrah namun tetap semangat.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Desa Pulosari menyampaikan bahwa program RUTILAHU sebenarnya sudah diajukan sejak lama, namun hingga kini masih menunggu proses realisasi dari pemerintah tingkat atas.
“Rumah-rumah yang masuk kategori prioritas sudah kami usulkan. Tinggal menunggu giliran realisasi. Kami mohon warga bersabar, desa tetap mengawal agar program ini segera turun,” jelas pihak desa.
Kisah di Pasir Oa ini menjadi potret nyata perjuangan masyarakat kecil yang terus berusaha bertahan di tengah keterbatasan, sembari berharap perhatian pemerintah bisa lebih cepat diwujudkan. ( WR )