Kalapanunggalupdate.com – Upaya peningkatan produktivitas pertanian berkelanjutan kembali digalakkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Pupuk Organik yang digelar oleh PT. Star Energy Geothermal Salak Ltd. bekerjasama dengan Klaster Ternak Domba Walatra Farm. Kegiatan ini berlangsung di Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (2/9/2025).
Acara Bimtek ini diikuti oleh kelompok petani setempat dengan tujuan meningkatkan keterampilan dalam mengolah limbah organik menjadi pupuk kompos berkualitas. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus meningkatkan hasil pertanian ramah lingkungan.

Perlu diketahui, kegiatan Bimtek pengolahan pupuk organik dengan memanfaatkan kohe (kotoran hewan) domba ini dibiayai oleh PT. Star Energy Geothermal Salak Ltd.. Sasaran utama program adalah kelompok/klaster Walatra Farm yang telah menjalin kerja sama selama 2 tahun, dan masih bisa diperpanjang sesuai kebutuhan perusahaan.
Walatra Farm sendiri merupakan kelompok tani yang digagas pada tahun 2023/2024 melalui program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) Kementerian Pertanian RI, yang anggotanya pada saat itu merupakan petani milenial berusia di bawah 39 tahun, dengan pendampingan intensif dari BPP Kecamatan Kalapanunggal.
Perwakilan dari Star Energy Geothermal Salak Ltd, Haris. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, petani dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuk sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan mereka melalui praktik pertanian berkelanjutan,” ujarnya
Sementara itu, Landi Ardiana, SP., Petugas Penyuluh Lapangan BPP Kecamatan Kalapanunggal, yang turut memberikan materi menjelaskan secara detail proses pembuatan pupuk organik. Mulai dari pemilihan bahan dasar seperti kotoran ternak, limbah hijauan, serta penambahan bio-aktivator Trichoderma, hingga tahapan fermentasi yang benar agar pupuk memiliki kualitas tinggi.
“Kunci utama dalam pembuatan pupuk organik adalah pemilihan bahan baku yang tepat dan menjaga proses fermentasi tetap sesuai prosedur. Jika dilakukan dengan benar, hasilnya akan meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menekan serangan hama penyakit tanaman,” terang Landi Ardiana.

Sementara itu, Rendi Novandrian, SP., Koordinator BPP Kalapanunggal, yang juga hadir sebagai narasumber, menekankan pentingnya kemandirian petani dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
“Melalui Bimtek ini, kami ingin petani tidak hanya mampu memproduksi pupuk organik untuk kebutuhan sendiri, tetapi juga berpotensi menjadikannya produk bernilai ekonomi. Dengan begitu, pertanian di Kalapanunggal bisa lebih maju, mandiri, dan berdaya saing,” ungkap Rendi.
Kegiatan ini disambut antusias para petani. Mereka berharap pelatihan semacam ini terus berlanjut agar masyarakat desa semakin berdaya, produktif, dan ramah lingkungan.
Dengan adanya program ini, diharapkan pertanian organik di Kalapanunggal dapat terus berkembang dan menjadi contoh nyata dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.
Reporter : WARJA