Kalapanunggalupdate.com— Berdasarkan data terbaru yang dirilis pada Oktober 2025, jumlah petani yang terdaftar dalam sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) di Kecamatan Kalapanunggal tercatat sebanyak 2.724 orang dari 7 desa. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 468 orang dibandingkan dengan data e-RDKK tahun sebelumnya.
Penurunan jumlah petani terdaftar ini menjadi perhatian serius pihak Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kalapanunggal. Menurut Koordinator BPP Kalapanunggal, berkurangnya jumlah petani dalam data e-RDKK dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adanya perubahan kepemilikan lahan, alih profesi, serta pembaruan data sistem e-RDKK yang kini dilakukan lebih ketat dan akurat.
“Kami melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh data petani di setiap desa agar sesuai dengan kondisi di lapangan. Beberapa petani memang sudah tidak aktif menggarap lahan, ada juga yang lahannya sudah beralih fungsi. Jadi data e-RDKK yang sekarang lebih valid dan benar-benar mencerminkan petani aktif penerima pupuk bersubsidi,” ujar Koordinator BPP Kalapanunggal saat ditemui di kantornya, Senin (20/10/2025).
Pihak BPP juga menegaskan bahwa meskipun jumlah petani berkurang, penyaluran pupuk bersubsidi tetap aman dan tepat sasaran, sesuai dengan data e-RDKK yang telah diperbarui. Proses pembaruan ini juga melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari masing-masing desa agar data benar-benar akurat dan sesuai dengan kondisi terkini.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelompok tani agar pendataan tahun depan lebih cepat dan lengkap. Harapannya, semua petani aktif bisa kembali terakomodasi dalam sistem e-RDKK,” tambahnya.
Dengan langkah pembaruan ini, BPP Kalapanunggal berharap distribusi pupuk bersubsidi, bantuan sarana pertanian, dan program pemberdayaan petani dapat berjalan lebih efektif, transparan, dan tepat sasaran.
