Kader FSII Gelar Pertemuan Nasional Di Sukabumi, Fokus Perkuat Sistem Kaderisasi

Kalapanunggalupdate.com – Sukabumi. Suasana hangat mewarnai pertemuan kader muda Front Syarikat Islam Indonesia (FSII) yang berlangsung di kawasan Agrowisata Gunung Wayang, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (1/11/2025). Di tengah sejuknya udara pegunungan dan aroma kopi arabika khas setempat, para kader berdiskusi dan bertukar gagasan mengenai masa depan organisasi.

Pertemuan tersebut menghadirkan kader FSII dari berbagai daerah, mulai dari Makassar (Sulawesi Selatan), Bukittinggi (Sumatera Barat), Bandung Barat, Garut, hingga Sukabumi (Jawa Barat). Meski dikemas santai, dialog berjalan penuh makna dan semangat kepedulian terhadap penguatan organisasi.

Agus Yusuf Ibrahim, kader muda asal Jawa Barat, menegaskan pentingnya kesinambungan pembinaan kader untuk keberlanjutan organisasi.

“Untuk keberlangsungan organisasi ke depan, kita harus memiliki sistem kaderisasi yang berkelanjutan. Setiap tingkatan organisasi harus bahu-membahu mewujudkannya, dengan dukungan penuh dari organisasi induk,” ujarnya.

Senada, Imam dari Makassar menekankan perlunya pembaruan pola kaderisasi agar adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Kaderisasi perlu disusun secara sistematis dan memanfaatkan teknologi agar generasi muda bisa terlibat aktif,” kata Imam.

Zulhadi dari Bukittinggi menambahkan bahwa kolaborasi lintas wilayah dan antarfront organisasi menjadi kunci penting penguatan jaringan kader.

“Selain pembinaan, kolaborasi antarkader dan antarwilayah juga sangat penting untuk keberhasilan bersama,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Rizki dari Bandung Barat dan Fauzan dari Garut menilai bahwa kaderisasi merupakan inti kekuatan organisasi.

“Organisasi akan kuat jika proses kaderisasi berjalan baik dan berkesinambungan,” tegas keduanya.

Dari diskusi hangat tersebut, para kader sepakat memperkuat sinergi lintas daerah, membangun sistem kaderisasi yang solid, serta mendorong dukungan penuh organisasi induk untuk memajukan Front Syarikat Islam Indonesia.

Pertemuan sederhana dengan secangkir kopi dan suasana pegunungan itu menjadi saksi lahirnya gagasan besar bagi kemajuan organisasi di masa mendatang.

Kontributor: IB

Editor: WR